Langsung ke konten utama

Komparasi Vespa LX 125 & Vespa LX 150ie, Injeksi Lebih Mantab!




Meski sudah banyak berkeliaran di jalanan, tapi enggak sedikit yang masih bertanya pada motorplus-online. Mana yang lebih asik, Vespa LX 125 atau Vespa LX 150ie??? Meski sama bentuk, keduanya punya mesin yang berbeda.

Dari pada penasaran, dua unit Vespa LX beda mesin ini langsung diboyong dari markas PT Piaggio Indonesia ke kantor redaksi. Hasilnya? Monggo disimak..

Desain dan Fitur

Secara desain hampir tak ada yang berbeda antara keduanya. Cuma beda pada emblem di bodi sebelah kanan. Selain itu perbedaan lain nampak pada panel indikator di setangnya. Pada Vespa LX 150 ie yang sudah menggunakan teknologi injeksi, punya check engine light.

Desain keseluruhannya pasti bikin kepincut pecinta Vespa. Bahkan selama perjalanan beberapa hari dengan dua skuter Italia yang kini diproduksi di Vietnam ini, banyak yang bertanya. Dari yang memastikan apakah benar ini Vespa terbaru sampai yang heran, kok Vespa enggak ngebul lagi. Hahaa..

Aura klasik memang masih sangat kental pada desain modern Vespa LX ini. Fiturnya pun kini hadir lebih modern. Seperti perangkat kunci pengaman dengan teknologi immobilizer.

Perangkat kunci kontak ini terhubung dengan Electronic Control Unit (ECU) yang mengatur perangkat injeksi bahan bakar dan pengapian. Ketika anak kunci di colokan ke rumah kunci, maka secara otomatis sistem immobilizer akan memeriksa dan mengenali kunci starter. Bila dikenali maka mesin bisa dihidupkan, tapi sebaliknya jika bukan kuncinya pengapian akan terputus.

Urusan akomodasi juga lumayan, bagasi di bawah joknya luas dan mampu memuat helm half face. Laci di bawah setang juga bisa membawa barang-barang kecil seperti sarung tangan. Masih kurang? Gantungan helm di jok bagian depan juga bisa ditarik keluar.

Oiya, satu lagi yang menurut motorplus-online cukup membantu saat jalan malam adalah sorot lampu utamanya terang banget!

Handling

Sama seperti desain dan fiturnya, impresi berkendara kedua skubek ini juga sama saja. Duduk di atas joknya, pasti akan terasa kalau joknya memang lebar. Saking lebarnya sampai mengharuskan kaki mengangkang.

Untuk rider dengan tinggi badan kurang dari 170 cm pasti akan merasakan tidak nyaman. Sudah mengangkang, masih harus jinjit pula.

Tapi begitu gas dibuka dan motor berjalan, otomatis kaki naik ke dek pijakan kaki. Posisinya duduknya terasa nyaman, tentunya berkat jok yang empuk, kaki menekuk santai dan setang yang tidak terlalu tinggi.

Langsung geber, beberapa kondisi jalanan sengaja dilalui dari yang rusak parah sampai yang halus. Untuk kondisi jalanan normal, suspensinya masih mampu meredam goncangan.

Tapi ketika lewat jalanan rusak, roda lingkar 11 inci di depan dan 10 inci di belakang jadi terasa keras. Suspensi depan telelever-nya juga dirasa tidak terlalu lembut. Berkendara lama di jalanan rusak membuat tangan cepat lelah.

Performa

Nah, ini baru terasa bedanya. Mesin kedua motor ini beda kapasitas mesin dan teknologi pengabutan bahan bakar. Basic mesin yang dipakai keduanya pada dasarnya sama saja.

Beda hanya di aplikasi piston yang lebih besar untuk versi 150 cc.Kedua Vespa LX ini punya stroke 48,6 mm. Tapi LX 150 ie pakai piston 62,8 mm, sedang LX 125 menggunakan piston 57 mm.

Begitu juga karburator yang sudah tidak ada lagi pada Vespa LX 150ie. Injeksi bahan bakar menjadikan performannya lebih galak.

Saat kunci kontak di putar, terdengar suara fuel pump berdesir lirih pada LX 150 ie. Begitu gas dipelintir tenaga sudah langsung terasa mendorong badan. Tenaga diputaran awal ini menjadi pembeda dengan LX 125 yang sedikit lamban.

Wajar saja, Piaggio mengklai mesin LX 150 ie punya power 8,6 kW di 8.000 rpm, sedang LX 125 cuma 7,4 kW di 8.250 rpm. Torsi LX 150 ie pun lebih kuat dengan 11,2 Nm di 6.250 rpm. Tapi LX 125 hanya 9,1 Nm di 7.250 rpm.

Sedang di putaran atas, keduanya tidak terlalu cepat, jarum kecepatan di speedometer hanya menunjukan angka 100 km/jam. Lebih dari cukup lah untuk skuter ini.

Konsumsi Bahan Bakar

Terakhir soal konsumsi bahan bakar. Dipakai dengan simulasi berkendara sehari-hari, melalui jalanan padat, macet hingga lengang, keduanya punya konsumsi BBM yang berbeda.

LX versi injeksi tercatat sedikit lebih hemat, satu liter bensin bisa dipakai untuk menempuh 32,4 kilometer. Sedang versi 125 cc karburator hanya 30 kilometer saja. (motorplus-online.com)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yamaha Mio Sporty, Pelatuk Roller Jadi Senjata!

Main di mana saja yang penting psiton 58 mm Hingga kini, Mio lansiran 2010 milik Marsyad selalu menang saat diadu balap trek lurus 500 meter malam hari. Senjatanya pamungkasnya, ada di pelatuk kem model roller! “Dari pertama buat sampai saat ini, motor belum pernah kalah. Asalkan, spek yang diadu sama dengan regulasi. Yaitu, pakai piston diameter 58,5 mm, klep aslinya, stroke standar dan pengapian masih tetap bawaan pabrik. Setiap menang, wajib hukumnya untuk bongkar mesin. Supaya tidak ada kejanggalan satu sama lain,” jelas Marsyad yang warga Tangerang, Banten itu. Lanjut! Pemakaian roller rocker arm bikin kinerja pelatuk dan kem jadi lebih ringan gesekan. Akibatnya, putaran mesin jadi tidak terbebani. Selain itu, panas yang dihasilkan bisa di bawah pelatuk biasa. Ini menggeser pelatuk model konvensional yang diusung Yamaha Mio Sporty. Soal racikan engine, Marsyad mempercayakan ke Abdul Syukur. Doi, mekanik dari bengkel Auto Sonic (AS) di Jl. Masjid Al-Gofur, Pondok Aren, Ta

Review SOUL GT (temen ane dari kaskus : ikhsanlie ►)

review awal testing hari jumat-sabtu kemarin (nilai plus): -Suara mesin halussss bgt overall puas ane gan -Stater lumayan haluslah walau gak sehalus new vario 125 ane,tp overall ane puas gan -Getaran mesin halus dibanding mio ade ane & nouvo z ane, ini mio soul GT getarannya halusss overall ane puas gan -Ergonomi & kenyamanan posisi riding overall ane puas gan (ane ada;ah seorang rider dengan berat badan 125kg & tinggi 170cm) -Kenyaman posisi berboncengan juga overall ane puas gan (posisi footstep boncengers nyaman gan) -Cahaya lampu utama depan sebaran diaspal cukup baik,fokus & terangnya menurut ane lebih bagus dibanding new vario 125 & nouvo z ane, jd overall ane puas juga (walau agak kecewa dengan adanya AHO ) -Bodynya,lekukannya,stripingnya & emblem mio GT nya ane puas banget gan,demen banget ane lihatin lekukan bodynya -Walaupun motor menurut ane cukup pendek, tapi entah mengapa tiap ane lewat poldur gak mentok gan, ane puas deh dibanding dulu

Paket Bore-Up 130 cc Honda Beat, Kompetisi Dan Harian Monggo!

OTOMOTIFNET - Buat motomania yang pilih Honda BeAT, tentu sudah merasakan ketangguhan dan keandalan mesinnya. Meski begitu, buat yang masih merasa kurang puas sama tarikan standarnya, bisa melakukan upgrade performa jadi 130 cc. Bisa dipakai buat harian atau turun di ajang resmi balap skutik. Maklum, di Tanah Air sedang ramai matic race (drag matic atau road race). Toh di arena kompetisi motor tanpa gigi (kelas 130 cc) di kancah motoprix sudah resmi masuk jadi MP7. Mau tau paket bore-up 130 yang ditawarkan bengkel? Gampang! Intinya, “Biar motor jadi tambah kenceng, maka yang harus dilakukan mengganti piston yang lebih besar,” ucap Jessi Ligasiswanto alias Coki, bos JP Racing di Jl. Cendrawasih No.6EF, Sawah Lama, Tangerang, Banten, salah satu penggarap skutik bore-up balap. Piston Demi tingkatkan volume ruang bakar, diganti produk aftermarket berdiameter lebih besar (gbr.1). Tujuannya agar bensin yang masuk ke ruang bakar lebih banyak, sehingga pembakaran meningkat. “Kal