Langsung ke konten utama

Kawasaki Ninja 250, Juara Nasional Sport 250 cc



Bersama Kawasaki Ninja 250R yang dibesutnya, Ali Adrian berhasil jadi juara nasional kelas sport 250 cc. Sebenarnya selain buat balap, seting yang dimainkan bisa diikuti motor harian.

“Korekan aman banget, motor ini juga sekalian contoh buat konsumen harian,” ungkap Angga Kurniawan, owner Anjany Racing di Jl. Arteri Kelapa Dua No. 21, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Untuk memperbesar power, menggunakan seher JE buatan Amerika. Mengaplikasi piston diameter ukuran 62 mm. Diameter ini juga sama dengan piston standar Ninja 250R. Tapi, kelebihannya punya dome lebih tinggi.

"JE Pistons punya berbagai ukuran yang bisa menghasilkan varian kompresi. Dari 12,5 : 1 dan 13,5 : 1. Jadi, tinggal pilih saja. Kebetulan cocoknya pakai 13 : 1. Kalau untuk harian, bisa main di 12,5 : 1 saja,” tambah pria yang workshopnya dipenuhi pembesut Ninja 250 itu.

Malah sebelumnya, Ninja kelir merah-putih ini sempat dijejali piston 64 mm. Sehingga isi silinder jadi bengkak 265 cc. Sayangnya, power besar hanya ada di putaran bawah. Sedang di putaran atas, motor seakan mandek alias ogah lari!




Akhirnya balik lagi menggunakan seher 62 mm dan rasio kompresi dibuat 13 : 1. Didapat dari pemapasan dome piston. Sayangnya Angga lupa berapa ukuran papasnya. “Cuma diambil sedikit-sedikit aja kok sampai kompresi benar-benar 13 : 1. Namun kepala silinder enggak dipapas,” sebutnya Angga.

Menemani ubahan di ruang bakar, pasokan bahan bakar dan udara ikut dibenahi. Enaknya, Angga juga andalkan part bolt on. Buat suplai campuran udara dan bahan bakar, dipakai jeting kit merek Jet Up.

Tapi, besarnya asupan bahan bakar kudu diimbangi udara juga. Maka itu buat filter udara, pria ramah ini mengadopsi filter merek Two Bros. Dimensi part ini lebih besar dari filter aftermarket umumnya. Sengaja dipilih karena agar asupan udara yang masuk juga lebih banyak. Sehingga bahan bakar yang kombinasi dari 50% Pertamax dan 50% bensol itu bisa sempurna berbaur udara buat pengabutan di ruang bakar.

Sebagai transfer daya ke roda belakang, mengandalkan rantai merek Afam yang banyak dipakai di special engine. “Sengaja, agar enteng karena gak pakai O-ring. Juga minim gesekan. Putaran roda jadi ringan. Tapi, kekurangannya cepat kotor dan kering,” timpalnya.




Seting suspensi juga dimainkan demi handling sempurna. Per sok depan, diganti pakai merek BEET. Selain sedikit lebih keras, proses rebound juga lebih baik. Apalagi, oli sok depan digantikan perannya oli samping 2T Silkolene Pro2. Lalu buat buritan, sok belakang aplikasi merek RPM. Kelebihan sok ini, bisa adjust rebound yang diinginkan.

Mengimbangi bobot tubuh Ali yang 54 kg, kombinasi gir 14/ 44 mata diterapkan. Toh, bobot motor sendiri sudah sedikit berkurang lewat pelek Marchesini Racing. Ketika lintasan kering, buat belakang aplikasi lebar pelek 4 inci. Tapi, di saat hujan atau basah, mainkan yang 4,5 inci.

Akhirnya, juara nasional bisa diraih! “Terima kasih untuk sponsor yang sudah mendukung prestasi di 2011 ini,” sebut Angga yang mengusung nama tim Anjany NHK CLD FDR Sphinx Racing Team. Congratz, Bro! (motorplus-online.com)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yamaha Mio Sporty, Pelatuk Roller Jadi Senjata!

Main di mana saja yang penting psiton 58 mm Hingga kini, Mio lansiran 2010 milik Marsyad selalu menang saat diadu balap trek lurus 500 meter malam hari. Senjatanya pamungkasnya, ada di pelatuk kem model roller! “Dari pertama buat sampai saat ini, motor belum pernah kalah. Asalkan, spek yang diadu sama dengan regulasi. Yaitu, pakai piston diameter 58,5 mm, klep aslinya, stroke standar dan pengapian masih tetap bawaan pabrik. Setiap menang, wajib hukumnya untuk bongkar mesin. Supaya tidak ada kejanggalan satu sama lain,” jelas Marsyad yang warga Tangerang, Banten itu. Lanjut! Pemakaian roller rocker arm bikin kinerja pelatuk dan kem jadi lebih ringan gesekan. Akibatnya, putaran mesin jadi tidak terbebani. Selain itu, panas yang dihasilkan bisa di bawah pelatuk biasa. Ini menggeser pelatuk model konvensional yang diusung Yamaha Mio Sporty. Soal racikan engine, Marsyad mempercayakan ke Abdul Syukur. Doi, mekanik dari bengkel Auto Sonic (AS) di Jl. Masjid Al-Gofur, Pondok Aren, Ta

Review SOUL GT (temen ane dari kaskus : ikhsanlie ►)

review awal testing hari jumat-sabtu kemarin (nilai plus): -Suara mesin halussss bgt overall puas ane gan -Stater lumayan haluslah walau gak sehalus new vario 125 ane,tp overall ane puas gan -Getaran mesin halus dibanding mio ade ane & nouvo z ane, ini mio soul GT getarannya halusss overall ane puas gan -Ergonomi & kenyamanan posisi riding overall ane puas gan (ane ada;ah seorang rider dengan berat badan 125kg & tinggi 170cm) -Kenyaman posisi berboncengan juga overall ane puas gan (posisi footstep boncengers nyaman gan) -Cahaya lampu utama depan sebaran diaspal cukup baik,fokus & terangnya menurut ane lebih bagus dibanding new vario 125 & nouvo z ane, jd overall ane puas juga (walau agak kecewa dengan adanya AHO ) -Bodynya,lekukannya,stripingnya & emblem mio GT nya ane puas banget gan,demen banget ane lihatin lekukan bodynya -Walaupun motor menurut ane cukup pendek, tapi entah mengapa tiap ane lewat poldur gak mentok gan, ane puas deh dibanding dulu

Paket Bore-Up 130 cc Honda Beat, Kompetisi Dan Harian Monggo!

OTOMOTIFNET - Buat motomania yang pilih Honda BeAT, tentu sudah merasakan ketangguhan dan keandalan mesinnya. Meski begitu, buat yang masih merasa kurang puas sama tarikan standarnya, bisa melakukan upgrade performa jadi 130 cc. Bisa dipakai buat harian atau turun di ajang resmi balap skutik. Maklum, di Tanah Air sedang ramai matic race (drag matic atau road race). Toh di arena kompetisi motor tanpa gigi (kelas 130 cc) di kancah motoprix sudah resmi masuk jadi MP7. Mau tau paket bore-up 130 yang ditawarkan bengkel? Gampang! Intinya, “Biar motor jadi tambah kenceng, maka yang harus dilakukan mengganti piston yang lebih besar,” ucap Jessi Ligasiswanto alias Coki, bos JP Racing di Jl. Cendrawasih No.6EF, Sawah Lama, Tangerang, Banten, salah satu penggarap skutik bore-up balap. Piston Demi tingkatkan volume ruang bakar, diganti produk aftermarket berdiameter lebih besar (gbr.1). Tujuannya agar bensin yang masuk ke ruang bakar lebih banyak, sehingga pembakaran meningkat. “Kal