Langsung ke konten utama

Tips Jakarta-Denpasar dengan Biaya Supermurah!



KOMPAS.com — Akhir tahun, Bali memang menjadi destinasi wisata favorit. Tak heran, harga tiket pesawat pun melonjak tinggi. Untuk Anda yang berdomisili di Jakarta, ada cara murah menuju Bali.

Tentu saja Anda harus mau bersusah-susah sedikit, yaitu melalui jalur darat dengan kereta api. Selain lebih terjangkau, Anda juga dapat menikmati perjalanan dengan melihat pemandangan sekitar dari atas gerbong kereta api.

Untuk menuju Denpasar dengan kereta api, pertama-tama Anda harus menuju Surabaya. Dari Surabaya, Anda menempuh perjalanan ke Banyuwangi. Dari sini Anda akan menuju Pelabuhan Ketapang untuk menyeberangi Selat Bali menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Barulah dari Pelabuhan Gilimanuk, perjalanan dilanjutkan dengan bus menuju Denpasar.

Anda dapat memulai perjalanan dari Stasiun Senen, Jakarta. Ada dua jalur yang bisa Anda ambil, yaitu jalur utara atau jalur selatan. Dua kereta tersebut melewati Stasiun Senen.

Jalur utara ditempuh dengan KA Kertajaya yang berangkat dari Stasiun Tanjung Priok sekitar pukul 15.20 WIB menuju Stasiun Pasarturi, Surabaya. Sementara itu, untuk KA Gaya Baru Malam Selatan melewati jalur selatan dari Stasiun Jakarta Kota menuju Stasiun Surabaya Gubeng. Harga tiket kereta ekonomi kedua jalur ini mulai dari Rp 50.000 per orang.

Untuk jalur selatan berangkat siang hari, sedangkan jalur utara berangkat sore hari. Ingat, lama waktu tempuh Jakarta menuju Surabaya sekitar 16 jam. Pastikan juga Anda mendapatkan tempat duduk mengingat lamanya perjalanan yang akan Anda tempuh.

Jika Anda memilih jalur selatan, maka Anda tidak perlu berpindah stasiun. Ini karena kereta selanjutnya yang akan Anda naiki adalah KA Mutiara Timur jurusan Stasiun Surabaya Gubeng menuju Stasiun Banyuwangi Baru. Kereta ini berangkat pada pukul 09.15 WIB.

Oleh karena itu, jika Anda naik kereta KA Kertajaya, maka Anda perlu pergi ke Stasiun Surabaya Gubeng terlebih dahulu. Tak perlu khawatir, Anda cukup naik angkutan umum berwarna hijau yang bisa Anda temukan di seberang jalan Stasiun Pasar Turi. Tarifnya sektiar Rp 4.000 dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 30 menit.

Jika dengan KA Gaya Baru Malam Selatan, maka Anda harus bermalam di Surabaya. Sebab, kereta ini biasanya tiba pada dini hari. Jadi, ada waktu tunggu beberapa jam sebelum KA Mutiara Timur berangkat.

Dengan naik KA Mutiara Timur, Anda bisa menempuh perjalanan dari Surabaya langsung menuju Denpasar. Harga tiket sekitar Rp 150.000 sudah termasuk bus eksekutif dan ongkos menyeberang dengan kapal.

Bisa juga dengan naik kereta api kelas ekonomi dari Surabaya menuju Banyuwangi, yaitu KA Sri Tanjung dengan tiket sekitar Rp 24.000. Harganya tentu jauh lebih murah, tetapi bersiap lebih repot.

Jika dengan KA Sri Tanjung, maka sesampai di Stasiun Banyuwangi Baru, Anda tinggal jalan kaki menuju Pelabuhan Ketapang. Jaraknya sangat dekat, cukup berjalan kaki selama sekitar 15 menit. Setelah itu, Anda bisa menyeberang dengan kapal feri. Harga tiket kapal feri Rp 6.000 per orang.

Sesampai di Pelabuhan Gilimanuk, ingatlah untuk menyiapkan kartu identitas karena biasanya ada pemeriksaan oleh petugas setempat. Setelah itu, Anda bisa naik bus menuju Terminal Ubung, Denpasar. Ada beragam transportasi di Pelabuhan Gilimanuk, mulai dari bus tanpa AC sampai mobil. Ongkos bus mulai dari Rp 15.000 sampai Rp 25.000.

Jadi, total pengeluaran untuk transportasi dengan kereta api hanya di bawah Rp 200.000. Bahkan jika Anda menggunakan KA Sri Tanjung, total uang yang Anda keluarkan untuk perjalanan Jakarta menuju Denpasar di bawah Rp 100.000.

Cari tahu terlebih dahulu jadwal-jadwal keberangkatan kereta api yang Anda gunakan. Dengan demikian, Anda dapat memperkirakan jam berapa Anda sampai untuk mengejar transportasi berikutnya. Rute lain yang bisa Anda coba adalah Jakarta menuju Banyuwangi melalui Yogyakarta.

Namun, ingatlah bahwa berwisata tidak harus selalu tentang tujuan, tetapi juga proses perjalanan. Oleh karena itu, tak ada salahnya selama perjalanan Anda juga menjelajahi kota-kota yang Anda singgahi. Misalnya, jalan-jalan di Surabaya, Banyuwangi, dan kawasan Jembrana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yamaha Mio Sporty, Pelatuk Roller Jadi Senjata!

Main di mana saja yang penting psiton 58 mm Hingga kini, Mio lansiran 2010 milik Marsyad selalu menang saat diadu balap trek lurus 500 meter malam hari. Senjatanya pamungkasnya, ada di pelatuk kem model roller! “Dari pertama buat sampai saat ini, motor belum pernah kalah. Asalkan, spek yang diadu sama dengan regulasi. Yaitu, pakai piston diameter 58,5 mm, klep aslinya, stroke standar dan pengapian masih tetap bawaan pabrik. Setiap menang, wajib hukumnya untuk bongkar mesin. Supaya tidak ada kejanggalan satu sama lain,” jelas Marsyad yang warga Tangerang, Banten itu. Lanjut! Pemakaian roller rocker arm bikin kinerja pelatuk dan kem jadi lebih ringan gesekan. Akibatnya, putaran mesin jadi tidak terbebani. Selain itu, panas yang dihasilkan bisa di bawah pelatuk biasa. Ini menggeser pelatuk model konvensional yang diusung Yamaha Mio Sporty. Soal racikan engine, Marsyad mempercayakan ke Abdul Syukur. Doi, mekanik dari bengkel Auto Sonic (AS) di Jl. Masjid Al-Gofur, Pondok Aren, Ta

Review SOUL GT (temen ane dari kaskus : ikhsanlie ►)

review awal testing hari jumat-sabtu kemarin (nilai plus): -Suara mesin halussss bgt overall puas ane gan -Stater lumayan haluslah walau gak sehalus new vario 125 ane,tp overall ane puas gan -Getaran mesin halus dibanding mio ade ane & nouvo z ane, ini mio soul GT getarannya halusss overall ane puas gan -Ergonomi & kenyamanan posisi riding overall ane puas gan (ane ada;ah seorang rider dengan berat badan 125kg & tinggi 170cm) -Kenyaman posisi berboncengan juga overall ane puas gan (posisi footstep boncengers nyaman gan) -Cahaya lampu utama depan sebaran diaspal cukup baik,fokus & terangnya menurut ane lebih bagus dibanding new vario 125 & nouvo z ane, jd overall ane puas juga (walau agak kecewa dengan adanya AHO ) -Bodynya,lekukannya,stripingnya & emblem mio GT nya ane puas banget gan,demen banget ane lihatin lekukan bodynya -Walaupun motor menurut ane cukup pendek, tapi entah mengapa tiap ane lewat poldur gak mentok gan, ane puas deh dibanding dulu

Paket Bore-Up 130 cc Honda Beat, Kompetisi Dan Harian Monggo!

OTOMOTIFNET - Buat motomania yang pilih Honda BeAT, tentu sudah merasakan ketangguhan dan keandalan mesinnya. Meski begitu, buat yang masih merasa kurang puas sama tarikan standarnya, bisa melakukan upgrade performa jadi 130 cc. Bisa dipakai buat harian atau turun di ajang resmi balap skutik. Maklum, di Tanah Air sedang ramai matic race (drag matic atau road race). Toh di arena kompetisi motor tanpa gigi (kelas 130 cc) di kancah motoprix sudah resmi masuk jadi MP7. Mau tau paket bore-up 130 yang ditawarkan bengkel? Gampang! Intinya, “Biar motor jadi tambah kenceng, maka yang harus dilakukan mengganti piston yang lebih besar,” ucap Jessi Ligasiswanto alias Coki, bos JP Racing di Jl. Cendrawasih No.6EF, Sawah Lama, Tangerang, Banten, salah satu penggarap skutik bore-up balap. Piston Demi tingkatkan volume ruang bakar, diganti produk aftermarket berdiameter lebih besar (gbr.1). Tujuannya agar bensin yang masuk ke ruang bakar lebih banyak, sehingga pembakaran meningkat. “Kal