Langsung ke konten utama

Rossi: Tak Mungkin Naik Podium di Qatar




JEREZ, Kompas.com - Pebalap Ducati, Valentino Rossi, mengakui bahwa peluangnya untuk naik podium pada seri pembuka era baru MotoGP mesin 1.000 cc yang berlangsung di Qatar pada bulan depan, sangat kecil. Pernyataannya tersebut berdasarkan pada hasil tes hari terakhir di Jerez, Spanyol, Minggu (25/3/12), di mana dia hanya mampu berada di urutan keenam.

Juara dunia sembilan kali grand prix tersebut mencatat waktu terbaik 1 menit 39,733 detik. Tetapi dia dia hampir 0,6 detik di belakang pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa, yang berada di urutan ketiga, dan terpaut 0,953 detik dari juara dunia yang merupakan rekan setim Pedrosa, Casey Stoner.

Motor baru Ducati GP12 belum memberikan Rossi rasa percaya diri yang dibutuhkannya. Di Jerez, masalaah front-end kembali menghantui juara dunia tujuh kali MotoGP tersebut, termasuk juga kesulitan mengendalikan motor, sehingga dia gagal masuk posisi lima besar.

Rossi bahkan tidak berada di posisi 10 besar sampai tahap terakhir dalam tes di Jerez ini. Pada hari terakhir uji coba resmi itu, dia hampir selalu tertinggal lebih dari satu detik dari pebalap tercepat, sebelum bisa menembus angka tersebut (terpaut 0,953 detik).

Ketika pebalap berusia 33 tahun ini pertama menunggang GP12 baru, yang sudah mengalami perubahan radikal, dalam uji coba pertama di Sepang pada bulan Januari lalu, dirinya optimistis bahwa Ducati baru itu, yang menggunakan rangka aluminium konvensional akan menempatkannya dalam posisi untuk bersaing naik podium pada balapan perdana.

Namun menjelang dimulai seri perdana pada 8 April mendatang di Qatar, Rossi kembali pesimistis. Kepada MCN, mantan pebalap Honda dan Yamaha ini mengatakan: "Untuk podium bagi saya akan sulit.

"Stoner dan (Jorge) Lorenzo dan Pedrosa jauh lebih cepat dari kami dan mungkin satu langkah di bawah ada (Ben) Spies dan (Cal) Crutchlow, tetapi mereka tetap sedikit lebih cepat dari kami. Tergantung trek demi trek, apa potensi nyata kami."

Pebalap Italia ini mengakui, Ducati masih perlu bekerja ekstra keras jika ingin lebih kompetitif lagi. Persoalan utama masih tetap sama, yaitu understeer.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yamaha Mio Sporty, Pelatuk Roller Jadi Senjata!

Main di mana saja yang penting psiton 58 mm Hingga kini, Mio lansiran 2010 milik Marsyad selalu menang saat diadu balap trek lurus 500 meter malam hari. Senjatanya pamungkasnya, ada di pelatuk kem model roller! “Dari pertama buat sampai saat ini, motor belum pernah kalah. Asalkan, spek yang diadu sama dengan regulasi. Yaitu, pakai piston diameter 58,5 mm, klep aslinya, stroke standar dan pengapian masih tetap bawaan pabrik. Setiap menang, wajib hukumnya untuk bongkar mesin. Supaya tidak ada kejanggalan satu sama lain,” jelas Marsyad yang warga Tangerang, Banten itu. Lanjut! Pemakaian roller rocker arm bikin kinerja pelatuk dan kem jadi lebih ringan gesekan. Akibatnya, putaran mesin jadi tidak terbebani. Selain itu, panas yang dihasilkan bisa di bawah pelatuk biasa. Ini menggeser pelatuk model konvensional yang diusung Yamaha Mio Sporty. Soal racikan engine, Marsyad mempercayakan ke Abdul Syukur. Doi, mekanik dari bengkel Auto Sonic (AS) di Jl. Masjid Al-Gofur, Pondok Aren, Ta

Review SOUL GT (temen ane dari kaskus : ikhsanlie ►)

review awal testing hari jumat-sabtu kemarin (nilai plus): -Suara mesin halussss bgt overall puas ane gan -Stater lumayan haluslah walau gak sehalus new vario 125 ane,tp overall ane puas gan -Getaran mesin halus dibanding mio ade ane & nouvo z ane, ini mio soul GT getarannya halusss overall ane puas gan -Ergonomi & kenyamanan posisi riding overall ane puas gan (ane ada;ah seorang rider dengan berat badan 125kg & tinggi 170cm) -Kenyaman posisi berboncengan juga overall ane puas gan (posisi footstep boncengers nyaman gan) -Cahaya lampu utama depan sebaran diaspal cukup baik,fokus & terangnya menurut ane lebih bagus dibanding new vario 125 & nouvo z ane, jd overall ane puas juga (walau agak kecewa dengan adanya AHO ) -Bodynya,lekukannya,stripingnya & emblem mio GT nya ane puas banget gan,demen banget ane lihatin lekukan bodynya -Walaupun motor menurut ane cukup pendek, tapi entah mengapa tiap ane lewat poldur gak mentok gan, ane puas deh dibanding dulu

Paket Bore-Up 130 cc Honda Beat, Kompetisi Dan Harian Monggo!

OTOMOTIFNET - Buat motomania yang pilih Honda BeAT, tentu sudah merasakan ketangguhan dan keandalan mesinnya. Meski begitu, buat yang masih merasa kurang puas sama tarikan standarnya, bisa melakukan upgrade performa jadi 130 cc. Bisa dipakai buat harian atau turun di ajang resmi balap skutik. Maklum, di Tanah Air sedang ramai matic race (drag matic atau road race). Toh di arena kompetisi motor tanpa gigi (kelas 130 cc) di kancah motoprix sudah resmi masuk jadi MP7. Mau tau paket bore-up 130 yang ditawarkan bengkel? Gampang! Intinya, “Biar motor jadi tambah kenceng, maka yang harus dilakukan mengganti piston yang lebih besar,” ucap Jessi Ligasiswanto alias Coki, bos JP Racing di Jl. Cendrawasih No.6EF, Sawah Lama, Tangerang, Banten, salah satu penggarap skutik bore-up balap. Piston Demi tingkatkan volume ruang bakar, diganti produk aftermarket berdiameter lebih besar (gbr.1). Tujuannya agar bensin yang masuk ke ruang bakar lebih banyak, sehingga pembakaran meningkat. “Kal