Langsung ke konten utama

First Ride Honda Vario Techno 125 PGM FI, Akselerasi Lebih Powerfull




Setelah launching Honda Vario Techno 125 PGM FI hari Senin lalu (5/3), kru motorplus-online.com berkesempatan menjajal skubek baru Honda ini untuk pertama kalinya. Ikut dalam turing Ultimate Journey Jawa-Bali etape pertama yang menempuh rute Jakarta-Karawang.

Karena baru pertama, harap maklum kalau impresi yang digambarkan dalam artikel ini belum terlalu dalam. Tapi demi pembaca, pengalaman ini tetap akan kami beberkan. Mari disimak.

Sejak bersiap untuk start di lobi Hotel Shangri-la, Jakarta, posisi duduklah yang pertama dieksplorasi. Sebenarnya, segitiga kenyamanan yang ditawarkan Honda tak jauh beda dengan Vario 110 sebelumnya. Posisi setang, tinggi jok dan pijakan kaki tak jauh berbeda. Bedanya, jok jadi lebih lebar, kaki sedikit lebih ngangkang.

Mungkin ini adalah konsekuensi dari fitur helm in, bagasi ekstra luas dengan volume 18 liter. Kebetulan kru motorplus-online punya tinggi badan 170 cm, kaki tetap menapak sempurna tapi tidak dalam kondisi santai. Pengendara dengan tinggi badan kurang dari 165 cm pasti harus sedikit jinjit nih.

Panel speedometernya nampak mencolok dipadu dengan panel digital penunjuk odometer dan indikator bahan bakar juga tetap mudah dilihat meski di bawah matahari.

Yang menarik, untuk membuka jok belakang bisa dilakukan hanya dengan menekan tombol di samping kunci kontak. Lebih praktis karena tidak perlu mencari arah putaran anak kunci atau membuka langsung dari rumah kunci jok di bodi belakang. Di balik jok terdapat tangki berkapasitas 5,5 liter.

Paling mengagetkan adalah ketika starter difungsikan. ACG starter yang diaplikasi Honda membuat suaranya hampir tak terdengar, tiba-tiba mesin sudah menyala. Sebenarnya pasangan dari ACG starter adalah idling stop system.

Itu loh, fitur yang memungkinkan mesin mati sendiri dalam kondisi stasioner, mirip yang sudah dipakai Honda PCX 125. Sayang fitur ini nihil pada Honda Vario Techno 125 PGM FI. Tapi setidaknya, suara "gretak" pada starter Vario lama hilang sudah.

Sesaat setelah bendera start dikibarkan langsung buka gas. Wow, tenaga di putaran bawahnya halus tapi responsif. Getaran saat stasioner pun langsung hilang. Torsinya terasa terus meski jarum speedometer sudah hampir 80 km/jam. Maklum jalanan macet membuat kecepatan rombongan tidak bisa terlalu tinggi.

Karakter mesin seperti ini mengingatkan pada kenikmatan berkendara Honda PCX 125. Tapi bedanya, Vario Techno 125 PGM-FI lebih responsif, mungkin karena bobotnya yang lebih ringan.


Mesin Honda Vario Techno 125 ini mengusung teknologi eSP (Enhanced Smart Power) ada beberapa hal baru yang sudah dipaparkan pada link berikut ini. Mesin ini menyemburkan tenaga sebesar 11,3 PS pada 8.500 rpm dan torsi 1,1 kgf.m di 5.000 rpm.

Walaupun dimensi agak besar, Honda Vario Techno 125 PGM-FI tetap mudah diajak bermanuver. Karakter Vario Techno 110 masih tetap melekat. Suspensinya juga empuk, bahkan ketika tidak sengaja terjerembab ke dalam lubang, handling tetap terkendali. Tapi sayangnya joknya tetap keras, pantat cepat panas.

Untuk tes yang lebih lengkap tunggu sesi test ride-nya ya! (motorplus-online.com)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yamaha Mio Sporty, Pelatuk Roller Jadi Senjata!

Main di mana saja yang penting psiton 58 mm Hingga kini, Mio lansiran 2010 milik Marsyad selalu menang saat diadu balap trek lurus 500 meter malam hari. Senjatanya pamungkasnya, ada di pelatuk kem model roller! “Dari pertama buat sampai saat ini, motor belum pernah kalah. Asalkan, spek yang diadu sama dengan regulasi. Yaitu, pakai piston diameter 58,5 mm, klep aslinya, stroke standar dan pengapian masih tetap bawaan pabrik. Setiap menang, wajib hukumnya untuk bongkar mesin. Supaya tidak ada kejanggalan satu sama lain,” jelas Marsyad yang warga Tangerang, Banten itu. Lanjut! Pemakaian roller rocker arm bikin kinerja pelatuk dan kem jadi lebih ringan gesekan. Akibatnya, putaran mesin jadi tidak terbebani. Selain itu, panas yang dihasilkan bisa di bawah pelatuk biasa. Ini menggeser pelatuk model konvensional yang diusung Yamaha Mio Sporty. Soal racikan engine, Marsyad mempercayakan ke Abdul Syukur. Doi, mekanik dari bengkel Auto Sonic (AS) di Jl. Masjid Al-Gofur, Pondok Aren, Ta

Review SOUL GT (temen ane dari kaskus : ikhsanlie ►)

review awal testing hari jumat-sabtu kemarin (nilai plus): -Suara mesin halussss bgt overall puas ane gan -Stater lumayan haluslah walau gak sehalus new vario 125 ane,tp overall ane puas gan -Getaran mesin halus dibanding mio ade ane & nouvo z ane, ini mio soul GT getarannya halusss overall ane puas gan -Ergonomi & kenyamanan posisi riding overall ane puas gan (ane ada;ah seorang rider dengan berat badan 125kg & tinggi 170cm) -Kenyaman posisi berboncengan juga overall ane puas gan (posisi footstep boncengers nyaman gan) -Cahaya lampu utama depan sebaran diaspal cukup baik,fokus & terangnya menurut ane lebih bagus dibanding new vario 125 & nouvo z ane, jd overall ane puas juga (walau agak kecewa dengan adanya AHO ) -Bodynya,lekukannya,stripingnya & emblem mio GT nya ane puas banget gan,demen banget ane lihatin lekukan bodynya -Walaupun motor menurut ane cukup pendek, tapi entah mengapa tiap ane lewat poldur gak mentok gan, ane puas deh dibanding dulu

Paket Bore-Up 130 cc Honda Beat, Kompetisi Dan Harian Monggo!

OTOMOTIFNET - Buat motomania yang pilih Honda BeAT, tentu sudah merasakan ketangguhan dan keandalan mesinnya. Meski begitu, buat yang masih merasa kurang puas sama tarikan standarnya, bisa melakukan upgrade performa jadi 130 cc. Bisa dipakai buat harian atau turun di ajang resmi balap skutik. Maklum, di Tanah Air sedang ramai matic race (drag matic atau road race). Toh di arena kompetisi motor tanpa gigi (kelas 130 cc) di kancah motoprix sudah resmi masuk jadi MP7. Mau tau paket bore-up 130 yang ditawarkan bengkel? Gampang! Intinya, “Biar motor jadi tambah kenceng, maka yang harus dilakukan mengganti piston yang lebih besar,” ucap Jessi Ligasiswanto alias Coki, bos JP Racing di Jl. Cendrawasih No.6EF, Sawah Lama, Tangerang, Banten, salah satu penggarap skutik bore-up balap. Piston Demi tingkatkan volume ruang bakar, diganti produk aftermarket berdiameter lebih besar (gbr.1). Tujuannya agar bensin yang masuk ke ruang bakar lebih banyak, sehingga pembakaran meningkat. “Kal