PARIS, KOMPAS.com — Penggunaan implan payudara yang tidak aman bagi kesehatan mendapat perhatian khusus di Perancis. Bahkan, pemerintah negara tersebut akan membiayai operasi pelepasan implan payudara bagi puluhan ribu perempuan di sana.
Kementerian Kesehatan Perancis, Rabu (21/12/2011), menyatakan, implan payudara jenis poly implant prosthese (PIP) berisiko menyebabkan kanker. Diperkirakan ada sekitar 30.000 perempuan di Perancis yang menggunakan implan jenis ini.
Implan jenis tersebut sudah dilarang di Amerika Serikat. Menurut pernyataan resmi Asosiasi Bedah Plastik Inggris, PIP sudah tak digunakan lagi. Alasannya, implan jenis ini menggunakan bahan silikon yang tidak sesuai standar medis. Malah silikon yang dipakai sebenarnya buat bahan kasur.
Pemerintah Perancis sudah mengevaluasi penggunaan implan tersebut sejak masalah ditemukan tahun lalu. Lebih dari 1.000 orang telah menjadi korban pecahnya implan tersebut. Sementara itu, sudah ada 523 perempuan yang melepas implannya kemudian.
Dalam salah satu kasus, perempuan yang menggunakan implan tersebut tewas setelah terkena serangan penyakit yang disebut anaplastic large cell lymphoma (ALCL). Ini merupakan jenis kanker langka yang melemahkan sel pengatur kekebalan tubuh.
Namun, dalam imbauannya, Pemerintah Perancis tidak mewajibkan secara langsung pengguna implan PIP. Hanya disebutkan bahwa siapa pun yang menggunakan implan payudara dan khawatir dengan kesehatannya atau takut implannya pecah diminta meminta nasihat dari ahli bedah yang memasangnya.
Tidak hanya akan ditanggung penuh biaya pengambilan implan yang berisiko itu, perempuan yang harus memakai implan karena masalah pada payudaranya juga akan dibiayai pemasangan implan baru. Hal ini tentu tidak berlaku buat yang menggunakan implan payudara untuk sekadar tujuan kecantikan.
Komentar
Posting Komentar