Butuh pacuan yang lebih irit bensin (BBM), teknologi sistem pangabut bahan bakar tipe injeksi bisa jadi jawaban. Banyak kelebihan diusung part yang aplikasi throttle body sebagai pengganti vanturi karburator itu.
Injeksi lebih cerdas ketimbang karburator. Seperti robot yang punya ’jiwa’, setiap perubahan kondisi suhu, cuaca hingga cara berkendara bisa disesuaikan sendiri demi kebutuhan di ruang bakar. Bukan manual.
"Untuk mendapatkan campuran udara dan bahan bakar yang tepat di karburator, harus dilakukan seting manual. Tapi seting yang dilakukan, hanya sesuai kondisi setempat,” ungkap Slamet, Instruktur Yamaha Engineering School (YES).
Misalnya, melalui pembesaran atau penurunan angka main-jet atau pilot-jet agar campuran bisa dibakar habis. Atau, penyetelan udara yang masuk lewat setelan udara di karbu. Nah, di injeksi, hal seperti ini tak diperlukan. Masa sih mau seting udara setiap melewati tempat yang punya suhu atau tekanan udara berbeda-beda. Cape deh!
"Injeksi memiliki sensor yang memungkinkan untuk mengirim kebutuhan campuran lebih presisi sesuai kebutuhan,” timpal Handy Hariko, Senior Manager Technical Service Development PT AHM.
Melalui sensor yang diaplikasi, data dikirim ke ECU atau ECM untuk selanjutnya memerintah ke injektor agar memasok kebutuhan campuran tepat. “Kalau oksigen banyak atau suhu dingin, ECU akan beri listrik lebih lama ke injektor. Ini membuat injektor mengalirkan bahan bakar lebih lama. Begitu juga sebaliknya,” tambah Slamet.
Ini yang membuat teknologi injeksi lebih irit ketimbang karburator. Selain itu, proses akselerasi spontan juga bisa bikin boros. Terutama di varian motor karbu. Karena bukaan skep karbu sudah membuka besar tapi sesungguhnya kinerja engine belum butuh bahan bakar banyak. Di injeksi, sudah pasti sesuai permintaan! (motorplus-online.com)
Komentar
Posting Komentar